Bisakah Anda ceritakan sejarah aktivisme Anda?
Saya menjadi seorang sosialis pada tahun 1960-an, dan telah lama aktif dalam gerakan anti perang dan gerakan-gerakan lainnya. Pada tahun 2007, saya menulis sebuah artikel tentang kapitalisme dan kehancuran ekologi dan menyadari bahwa ada banyak hal yang bisa dikatakan tentang hubungan antara kapitalisme dan kehancuran ekologi yang tidak dapat dimuat dalam satu artikel, dan bahwa, meskipun semakin banyak orang yang menganggap diri mereka sebagai seorang ekososialis, namun tidak ada situs web yang membahas tentang ekososialisme dan Marxisme ekologis. Maka pada tanggal 29 Januari 2007, saya meluncurkan Climate & Capitalism sebagai ‘sebuah jurnal ekososialis yang merefleksikan sudut pandang Marxisme lingkungan’. Menjelang ulang tahun kedua puluh, jurnal ini terus berlanjut sebagai forum global baik untuk informasi tentang krisis lingkungan maupun untuk diskusi tentang strategi dan taktik ekososialis.
Saya bukan anggota partai politik mana pun, tetapi saya bekerja sama dengan kaum sosialis dan Marxis di berbagai kelompok di seluruh dunia. Sebagai perpanjangan dari itu, saya adalah anggota pendiri Global Ecosocialist Network, sebuah formasi yang longgar dengan anggota di lima benua.
Anda adalah suara yang sangat jelas dari kaum kiri radikal tentang tingkat dan sifat bencana iklim, dan jurnal online Anda, Climate & Capitalism, melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam merekam, memantau, dan mendiskusikan krisis yang sedang terjadi, jadi bagaimana Anda meringkas secara singkat situasi saat ini terkait dengan krisis tersebut?
Bumi dalam kondisi yang buruk. Kita tidak sedang berjalan dalam tidur menuju bencana: kita sedang berlari secepat mungkin. Tingkat gas rumah kaca di atmosfer lebih tinggi daripada yang diperkirakan oleh model pesimis dari satu dekade yang lalu, dan kita mulai melihat konsekuensi serius dari pemanasan global.
James Hansen, salah satu ilmuwan terkemuka di bidang ini, baru saja menerbitkan sebuah makalah yang menyimpulkan bahwa tidak mungkin untuk menjaga kenaikan suhu rata-rata global di bawah 1,5 derajat. Bahkan 2 derajat pun sudah tidak mungkin tercapai.
Kita melihat kebakaran hutan dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hutan Amazon merupakan salah satu penyerap karbon terbesar, namun akibat kebakaran, hutan ini sekarang mengeluarkan lebih banyak karbon daripada yang diserapnya. Selain menimbulkan kerusakan besar-besaran, kebakaran di Kanada dan Amerika Serikat juga menghasilkan gas rumah kaca dalam jumlah besar. Gletser mencair lebih cepat dari yang diperkirakan, sehingga mendorong kenaikan permukaan air laut yang lebih cepat.
Kombinasi kenaikan permukaan air laut dan badai yang lebih kuat, yang disebabkan oleh air laut yang lebih hangat, menyebabkan gelombang badai yang lebih besar dan banjir yang meluas. Tanggul-tanggul penahan banjir yang dibangun berdasarkan asumsi abad ke-20 tidak lagi berfungsi.
Kita melihat panas yang belum pernah terjadi sebelumnya: tahun 2024 adalah tahun terpanas yang pernah tercatat. Para ilmuwan mengira bulan Januari akan lebih sejuk karena El Nino telah berakhir, tetapi meskipun arus laut berubah seperti yang diharapkan, suhu global meningkat: pertanda yang sangat buruk.
Di beberapa bagian dunia, peningkatan suhu semakin mematikan. Sebagai contoh, selama ibadah haji di Mekah tahun lalu, suhu udara mencapai lebih dari 40 derajat setiap hari, menyebabkan lebih dari 1.300 kematian.
Di seluruh dunia, semuanya menjadi lebih buruk, lebih buruk daripada prediksi ilmiah yang paling pesimis beberapa tahun yang lalu.
Bagaimana pengaruh terpilihnya Trump?
Saya cenderung berpendapat bahwa hal ini tidak akan banyak berpengaruh! Karena, meskipun mereka sesekali mengangguk ke arah target pengurangan global, tidak ada politisi AS, baik dari Partai Demokrat maupun Partai Republik, yang melakukan banyak hal dalam praktiknya. Hal ini berlaku di mana-mana. Di berbagai negara, para politisi telah menandatangani perjanjian internasional dan berjanji untuk bertindak, namun dalam praktiknya, mereka hanya melakukan sedikit atau bahkan tidak sama sekali. Dengan Trump, setidaknya kita memiliki sedikit kejujuran; dia mengatakan bahwa dia tidak akan melakukan apa pun untuk melindungi lingkungan, dan dia tidak akan melakukannya.
Namun tentu saja, terpilihnya Trump menjadi penting karena ia membawa dinamika baru. Komitmennya bukan hanya untuk tidak melakukan apa-apa, namun justru mempercepat kerusakan: meningkatkan produksi minyak dan gas, meningkatkan produksi batu bara, dan menghilangkan beberapa keuntungan yang telah kita raih dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintahan sayap kanan lainnya, terutama di Eropa, kemungkinan besar akan mengikuti teladannya. Terpilihnya Trump membuat perjuangan kita menjadi lebih sulit dan lebih penting.
Buku Anda berikutnya membahas bagaimana kapitalisme menghasilkan ‘keretakan metabolisme’ (metabolic rifts). Bisakah Anda ceritakan apa yang Anda maksud dengan istilah ini?
Marx, mengikuti para ilmuwan pada zamannya, mengakui bahwa banyak proses alamiah yang melibatkan siklus yang menghubungkan berbagai organisme, pertukaran materi dan energi yang membuat kehidupan menjadi mungkin. Kehidupan bergantung pada daur ulang. Sebagai contoh yang sangat jelas, kita menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida, sementara tanaman menghirup karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen. Siklus metabolisme tersebut memungkinkan hewan dan tumbuhan untuk hidup.
Marx secara khusus berfokus pada pertanian dan penipisan tanah yang disebabkan oleh pertanian kapitalis. Hingga beberapa ratus tahun yang lalu, para petani menanam tanaman yang mengambil nutrisi atau unsur hara dari tanah, dan tanah diisi kembali oleh produk limbah yang kembali ke dalam tanah. Namun dengan berkembangnya kota-kota besar dan pasar, makanan dikirim ke kota-kota dan produk limbah dibuang ke sungai atau laut. Siklus metabolisme terputus, tanah kekurangan nutrisi, dan hasil panen menurun. Ini hanyalah salah satu contoh bagaimana kapitalisme merusak siklus metabolisme dan menciptakan ‘keretakan metabolisme’.
Hal ini tidak hanya terjadi di bidang pertanian. Pikirkan tentang karbon dioksida. Selama ratusan ribu tahun, daur ulang telah menjaga jumlah CO2 di atmosfer secara kasar konstan, dan hal ini membuat suhu global berada dalam kisaran kecil. Namun, sekarang kita memproduksi jauh lebih banyak CO2 daripada yang dapat dikonsumsi oleh tanaman, dan pada saat yang sama, kita menghancurkan area hutan dan kehidupan tanaman yang sangat luas. Kita telah merusak siklus metabolisme dan pemanasan global adalah akibatnya.
Setidaknya selusin siklus metabolisme global kini sedang rusak karena pengejaran keuntungan jangka pendek kapitalisme yang merusak proses metabolisme alami bumi. Tentu saja, manusia telah memperlakukan planet dan tanah dalam skala lokal sebelum adanya kapitalisme, tetapi kapitalisme adalah sistem yang benar-benar global dan perusakannya terhadap siklus metabolisme terjadi di seluruh dunia, sehingga perubahan global terjadi ratusan kali lebih cepat dari sebelumnya.
Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi semua ini?
Ijinkan saya awali dengan mengatakan bahwa saya rasa kita tidak sedang menghadapi kepunahan dalam waktu dekat. Manusia akan bertahan. Pertanyaannya adalah: akan seperti apa hidup kita jika kita tidak menghentikan laju kapitalisme?
Dampak utama dari krisis iklim akan terjadi di daerah khatulistiwa, dan orang-orang yang paling terkena dampaknya adalah mereka yang paling miskin: mereka yang hidupnya ‘tidak masuk hitungan’ bagi pemerintah negara-negara besar.
Beberapa bagian dunia pada dasarnya tidak akan bisa dihuni hampir sepanjang waktu, dan hampir di semua tempat akan mengalami gelombang panas yang lebih lama dan lebih intens, banjir yang meningkat, lebih banyak badai, dan mungkin lebih banyak pandemi.
Apa yang perlu kita lakukan? Nah, langkah-langkah yang perlu kita lakukan sudah sangat diketahui. Tidak ada keajaiban dalam hal ini! Yang utama adalah kita harus mengurangi penggunaan bahan bakar fosil secara substansial, baik di bidang transportasi, industri, maupun pertanian. Kita harus memprioritaskan transportasi umum daripada mobil pribadi, kita kita membutuhkan rumah-rumah dan bangunan umum yang terisolasi dengan baik, kita harus mengalihkan pertanian dari produksi industri massal ke pertanian yang lebih banyak menggunakan sumber daya lokal dan berkelanjutan.
Kita harus berhenti melakukan hal-hal yang murni pemborosan, dan begitu banyak hal dalam ekonomi kapitalis yang merupakan pemborosan. Mari kita mulai dengan mesin perang, yang hanya ada untuk membunuh dan menghancurkan. Mari berhenti menghabiskan miliaran dolar untuk iklan.
Semua langkah ini membutuhkan penghentian apa yang disebut oleh kaum sosialis zaman dulu sebagai ‘sistem laba’ . Semua keputusan dan tindakan ekonomi harus didasarkan pada upaya mempromosikan pembangunan manusia yang berkelanjutan, bukan untuk memperkaya segelintir miliarder.
Anda tahu, terkadang orang mengatakan bahwa Marx tidak banyak bicara tentang biaya ekologis dari kapitalisme, namun sebenarnya dia bicara! Dia mengatakan bahwa kita tidak memiliki planet ini, kita hanyalah penjaga atau penyewa sementara dunia dan tugas kita adalah mewariskannya kepada generasi berikutnya dalam kondisi yang baik atau lebih baik. Jika prinsip revolusioner tersebut tertanam dalam semua pengambilan keputusan ekonomi, maka sebagian besar krisis lingkungan dan ekologi yang kita hadapi dapat dihilangkan.
Apa yang perlu kita lakukan, sebagai kaum Kiri, untuk membangun dan mempertahankan gerakan melawan perubahan iklim?
Saya rasa terpilihnya Trump telah mengguncang gerakan iklim, namun kita perlu kembali terlibat dan terhubung dengan cepat. Bagi sebagian besar kaum kiri, lingkungan hanyalah salah satu item dalam daftar masalah, tanpa penekanan khusus. Hal ini perlu diubah. Kapitalisme mendorong krisis ekologi yang, di masa hidup anak-anak dan cucu-cucu kita, akan mengganggu kehidupan sosial dan membuat hidup kita dan mereka jauh lebih sulit. Kita perlu bekerja sama di seluruh sayap kiri untuk menjadikan kampanye seputar isu-isu iklim sebagai pusat dari pekerjaan kita sebagai kaum anti-kapitalis ekososialis.
Diterjemahkan oleh Roy Murtadho, Ketua Partai Hijau Indonesia, untuk tujuan pendidikan.
Sumber artikel asli: https://climateandcapitalism.com/2025/03/16/its-time-to-stop-capitalisms-runaway-train/